Sabtu, 06 Oktober 2018

Hey! Besok :)

Sedih!
Itu kata yang gak perlu gue jabarin untuk menggambarkan perasaan gue dalam beberapa hari ini. 
Sejak 2 hari kemarin, gak tau kenapa gue ngerasa seperti gue saat itu.
Saat di mana gue jatuh.
Gue memiliki objek di depan yang bisa gue rasain gimana gue coba untuk survive.
Anyway besok gue ulang tahun.
Jahatnya dunia ini adalah sebelum gue memanjatkan syukur atas kenapa gue masih ada disini, gue harus lewatin hari terberat dulu. Gue harus lewatin tanggal yang di mana gue seolah sekarat. Yaa.. gue lagi seperti itu sekarang. Gue masih sekarat.
Gue masih sakit. Gue masih belum pulih ternyata.
Fikir gue, gue sudah sembuh. Ternyata tidak.
Gue kembali membuka blog lama.
Membaca kembali.
Menyedihkan! itu yang pertama gue simpulkan setelah membaca lagi.
Kasihan! itu penggambaran atas gue waktu itu.
Dan masih ternyata.
Masih 😭
Wish setiap oktober tiba, gue selalu minta 1, jangan buat gue sedih sebulan ini saja. Tolong!!!
Tapi dalam 3 tahun ini, malah setiap oktober, gue ngerasa paling nyakitin.
Di setiap lilin ulang tahun yang gue tiup, gue sebelumnya make a wish, gue selalu minta untuk nanti taun depan gue bisa niup lilinya bareng dia disamping gue. karena gue nganggap dia sedang tak ingin di ganggu, sedang tak ingin bersama, sedang marah, dan gue memberikan dia waktu untuk itu selama 3 tahun ini. Dan besok..
Gue tetep akan membuat wish yang sama?
Gue tetep bakalan nganggap dia hanya butuh waktu sendiri?
Besok dia pasti dan memang takkan pernah ada di samping gue sampai kapanpun.
Gue rindu!
Gue rindu celotehan dia ketika gue bawel!
Gue rindu candaan dia yang bisa bikin gue ngambek berujung matiin telpon.
Gue rindu!!!!!!
Dan sedihnya adalah dia mungkin sudah tidak perduli akan apapun yang gue rasakan.
Besok!
Gue harus bagaimana besok?
Wish apa? Apakah masih yang sama?
Kesedihan gue beberapa bulan ini serasa beragam.
Gue menemani, melihat, membantu, berfikir masalah-masalah orang-orang yang gue sayangi.
Gue berjuang agar mereka tetap berdiri kokoh.
Jangan sepertiku.
Gue selalu bilang kepada mereka yang berjuang untuk tetep berjuang sampai titik darah penghabisan.
Gue selalu bilang kepada mereka yang bertahan untuk tetep bertahan dan mengingat perjalan apa yang sudah kalian lewati sampai sejauh ini.
Gue selalu bilang kepada mereka yang jatuh, untuk tetap berdiri tegak dihadapan dia yang menjatuhkan.
Gue selalu bilang kepada mereka yang membagi cerita sedihnya kepadaku, untuk tetep percaya nanti bahagia bakalan lebih banyak dari sedihmu hari ini.
Gue mau jadi seseorang yang mampu menemani mereka dititik terendah apapun!
Mereka ga sendiri.
Gue pernah ada di tempat mereka dulu.
Dan ga ada 1 pun orang yang menemani gue.
Ga ada 1 pun orang yang mengangkat gue.
Ga ada!
Dan gue tau gimana rasanya saat itu.
Dan gue gamau mereka, ngerasain apa yang gue rasain. Cukup gue saja. Cukup gue!
Gue gamau liat orang-orang disamping gue menyedihkan! Gue bakalan slalu nemenin dan nutupin itu semua. Sekalipun gue yang terlihat menyedihkan.
Nantinya, kalo kalian semua baca ini..
Entahlah mungkin gue udah berubah.
Gue mulai menjadi seseorang yang bahkan tidak perduli pada apapun yang terjadi dengan kalian.
Wish gue nanti di umur baru adalah care just to your self! just my self!
Tetap ingat, gue selalu perjuangin, selalu memprioritasikan kalian daripada diri gue sendiri.
Gue tau bagaimana jatuh ketika sendiri.
Tetep jadi adek-adek gue yang baik.
Tetep solid.
Ohiya, lilin gue tinggal 1 doang yang nyala.
Angin lagi kenceng-kencengnya.
Dan ketika lu berdua baca ini, percayalah, gue memiliki harapan lebih di kalian. Ingat perjuangan dulu.
Ingat pernah rendah. Dan sekarang lagi tinggi, turun yuk kebawah sedikit. Hubungan itu mengimbangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar